Sekjen PBB Antonio Guterres Mengatakan Atas Nama Kemanusian Meminta Presiden Rusia Vladimir Putin Untuk Menarik Pasukan Kembali ke Rusia

AboutgarciniacambogiaSekjen PBB, Antonio Guterres meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin agar menghentikan perang "atas nama kemanusiaan", ketika militer Rusia melancarkan serangan ke Ukraina.

Berbicara kepada wartawan setelah rapat Dewan Keamanan PBB, yang bertepatan dengan pengumuman Putin untuk operasi militer ke Ukraina, Guterres yang berbicara dengan emosional mengatakan ini adalah "hari paling menyedihkan" selama masa jabatannya sebagai kepala PBB.

"Presiden Putin, atas nama kemanusiaan, bawa kembali pasukan Anda ke Rusia," pesannya, dilansir Al Arabiya, Kamis (24/2).

"Atas nama kemanusiaan, jangan biarkan dimulainya apa yang bisa menjadi perang terburuk di Eropa sejak permulaan abad ini," lanjutnya.

"Konflik harus dihentikana sekarang," tegas Guterres.

Segera setelah Putin mengumumkan operasi militer, ledakan terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv, dan kota-kota lainnya.

Guterres juga menyampaikan, perang skala penuh akan menghilangnya banyak nyawa dan berdampak buruk pada perekonomian yang akan dirasakan di seluruh dunia.

"Yang jelas bagi saya adalah bahwa perang ini tidak masuk akal. Dan ini akan menyebabkan, jika tidak dihentikan, tingkat penderitaan yang tidak pernah dirasakan di Eropa, setidaknya, sejak krisis Balkan," jelasnya.

AS menyampaikan pihaknya akan menyampaikan resolusi mengecam agresi Rusia di Dewan Keamanan PBB pada Kamis, dan diperkirakan akan menyusul dilakukan voting pada hari berikutnya.

"Dewan ini perlu bertindak," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.

Dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB pada Rabu, terjadi perdebatan sengit antara utusan Rusia dan Ukraina.

"Tidak ada tempat yang suci bagi penjahat perang. Mereka harus dijebloskan ke neraka, Duta Besar," kata utusan Ukraina, Sergiy Kyslytsya kepada timpalannya dari Rusia, Vassily Nebenzia.

Nebenzia membalas bahwa agresi Moskow tidak menargetkan rakyat Ukraina, tapi "junta yang berkuasa di Kyiv."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pasukan Militer Rusia Masih Berada di Perbatasan Dekat Ukraina, NATO dan AS Masih Bersiaga